Jakarta – Nadya Hutagalung menerbitkan sebuah buku ‘Walk With Me’ yang menceritakan perjalanan karier Nadya dari mulai model sampai menjadi seorang aktivis di dunia lingkungan.
Buku ini juga mendapat dukungan penuh dari BMW, produsen otomotif asal Jerman yang dikenal sebagai perusahaan teknologi yang fokus pada inovasi dan budaya ramah lingkungan.
“Sebagai UN Environment Goodwill Ambassador, dan melalui usahanya untuk memproteksi gajah, Nadya telah membuktikan bahwa ia seorang loyal supporter yang konsisten mengkampanyekan hari esok yang lebih baik. Di BMW Group, kami memiliki visi dan nilai yang sama, yang diwujudkan ke dalam komitmen kami akan masa depan bebas emisi,” ucap Presdir BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
![]() |
Ditemui saat launching bukunya di Pacific Place, Jakarta Selatan (7/12/2018), Nadya mengungkapkan alasannya memilih BMW sebagai rekan kerja samanya membuat hingga meluncurkan buku yang membahas tentang perlindungan gajah dari kepunahan. “Mereka (BMW) memiliki (mobil) Seri i yang berkelanjutan. Itu merupakan merek yang sangat bagus, yang berkelanjutan karena itu saya juga percaya pada merek ini,” ujar Nadya.
BMW i Series merupakan sub bran BMW yang memproduksi dan mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. BMW percaya melalui Nadya, pesan kepada masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan akan tersampaikan.
![]() |
BMW i series sendiri sudah diperkenalkan sepuluh tahun lalu dan terus dikembangkan untuk menekan pengurangan emisi dari tenaga mobil mereka. “BMW memang sangat peduli pada sustainability. Jadi kalau kita bicara mengenai sustainability secara global sudah diluncurkan sepuluh tahun lalu untuk BMW i,” tambah Jodie.
Jodie menegaskan 99 persen model BMW mampu didaur ulang untuk mendukung keberlangsungan ekosistem alam. “Dari awal kendaraan itu didesain sampai diproduksi bahkan sampai terakhir sudah ada modelnya itu bisa 99 persen didaur ulang. Jadi bukan hanya kita bicara mengenai kendaraan listrik saja tapi kita bicara mengenai keberlanjutan dan itu adalah bentuk kepedulian BMW terhadap bukan hanya lingkungan tapi juga dari keseluruhan proses produksi,” ujar Jodie.
![]() |
“Saya sadar bahwa setiap individu sedang menjalani kehidupannya. Setiap pribadi memiliki kisah untuk diceritakan. Tidak ada cerita seseorang yang lebih penting dari kisah orang lain di dunia ini. Yang saya tahu, kita bisa belajar dari pengalaman orang lain dan belajar berempati terhadap pengalaman tersebut, meskipun pengalaman tersebut jauh dari kehidupan dan latar belakang kita,” ujar Nadya.
Selama malang-melintang lebih dari tiga dekade di industri yang mudah disorot publik, Nadya, cukup dikenal sebagai sosok yang menjaga kehidupan pribadinya tetap privat. Di dalam buku ini pembaca dapat melihat sekilas hubungan Nadya dengan suami dan anak-anaknya, dengan Ibu dan Ayahnya, serta bersama beberapa sahabat dekatnya.
“Saya bersyukur atas berbagai fase kehidupan yang pernah saya alami dan bermacam orang yang pernah saya temui, karena pada tahap-tahap itu, terdapat banyak pelajaran berharga,” ujar Nadya seperti diceritakan dalam kata pengantarnya.
(rip/ddn)